Di artikel ini kita akan review Samsung Galaxy S10+. HP flagship terbaru dari Samsung ini hadir di Indonesia pada bulan maret 2019. Samsung Galaxy S10+ hadir dengan warna putih (prism white), hitam (prism black), dan hijau (prism green) untuk varian RAM 8GB dan memori internal 128GB. Tersedia yang bahan keramik dengan warna putih dan hitam untuk versi lebih tinggi yang memiliki internal 512 GB dan 1 TB.
Yang akan kita review kali ini adalah Samsung Galaxy S10+ warna hijau dengan varian RAM 8GB dan Internal 128GB. Untuk melihat review versi videonya, kalian bisa cek video review lengkap dari Samsung Galaxy S10 Plus warna Prism Green di sini:
Layar & Desain – Samsung Galaxy S10 Plus
Hal yang paling mencolok di Samsung Galaxy S10+ adalah desainnya layar dengan cut-out display untuk kamera depan. Setelah menggunakan handphone ini selama seminggu sebagai daily driver. Cut-out display di Samsung Galaxy S10+ sama sekali tidak menggangu penggunaan aplikasi-aplikasi yang saya gunakan. Hanya saja sesekali saat penggunaan satu tangan, saat swipe down notification bisa salah tekan di bagian kamera kalau lagi di dalam aplikasi. Kalau dari homescreen sih tidak masalah karena bisa pake gesture swipe down ke bawah saja. Karena layar S10+ ini memiliki ratio memanjang 19:9. Saat penggunaan, saya sama sekali tidak perhatian kalau ada cut out di bagian display atasnya. cut out display ini baru terlihat jelas saat penggunaan landscape misalnya ketika nonton youtube, ataupun bermain game.
Layar Samsung Galaxy S10+ terlihat sangat mendominasi bagian depan dengan layar yang cerah dan tajam khas Samsung dengan Dynamic Amoled display. Settingan layar Samsung Galaxy S10+ berada di settingan vivid pada posisi bawaan. tersedia juga pilihan warna natural kalau kalian lebih suka warna yang tidak terlalu cerah.
Samsung Galaxy S10+ memiliki layar dengan warna yang sangat tajam dan cerah. untuk perbandingan, kecerahan layar note 9 yang sudah sangat cerah bisa mencapai 1130 nits dan untuk Samsung Galaxy S10+ ini ditingkatkan lagi menjadi 1200 nits. Kira-kira note 10 gimana lagi cerahnya ya? kita lihat saja nanti. Dengan layar seperti ini wajar saja jika Samsung mendapatkan Grade A+ dari DisplayMate.
Settingan resolusi layar bawaan Samsung Galaxy S10+ berada di FHD+. Settingan ini juga bisa diatur ke HD+, FHD+, atau 4K. Samsung Galaxy S10+ juga memiliki fitur HDR10+ untuk memutar video dengan HDR10+ yang semakin membuat tampilan di video kalian bisa lebih menunjukkan detail warna gelap dan warna cerah secara lebih dinamis. layar Samsung S10+ juga sudah dilapisi dengan corning gorilla glass 6. Bezel handphone flagship dari Samsung ini sudah sangat minim di sekeliling layarnya baik bagian atas maupun bawahnya.
Dari sekian banyak poin positif dari desain dan display samsung s10+, ada sedikit kekurangan di bidang desain.yang pertama banyak dikomplain oleh banyak orang yaitu posisi tombol power yang terlalu ke atas. hal kecil seperti ini memang tidak terlalu masalah, akan tetapi akan sangat terasa bagi yang memiliki tangan kecil. saya lebih sarankan untuk memilih yang seri S10e atau S10 saja jika posisi tombol power ini bisa membuat kalian tidak nyaman.
Build Quality – Samsung Galaxy S10 Plus
Bagian belakang dari Samsung Galaxy S10+ terbuat dari material kaca seperti HP-HP flagship pendahulunya sejak seri S6. kekurangan dari material kaca ini membuat handphone terasa licin di geggaman dan bekas sidik jari pun menempel dimana-mana. tapi kalau ujung-ujungnya tetap pakai case belakang sih hal ini saya rasa tidak menjadi masalah. Walau material belakang terbuat dari kaca, S10+ memiliki bobot yang tidak terlalu berat.
Performa & Spesifikasi – Samsung Galaxy S10 Plus
Untuk spesikasi Samsung Galaxy S10+ memang tidak perlu diragukan lagi. Handphone ini hadir dengan chipset Exynos 9820 yang diklaim 25% lebih cepat dari S9. Yang versi ini hadir dengan RAM 8GB dan internal 128GB yang sudah cukup luas untuk penggunaan standar. Baterai Samsung S10+ sudah 4100mah, sedikit lebih besar dari Note 9. untuk pemakaian harian baterai Samsung Galaxy S10+ dapat bertahan 16 jam lebih dengan Screen on time 5 setengah jam dan sisa baterai 15%. itu sudah digunakan intensif untuk instagram, foto dan video.
Ini merupakan hasil tes benchmark untuk Samsung Galaxy S10+ setelah saya gunakan handphone ini selama seminggu terakhir dengan berbagai aplikasi terinstall.
Dan ini adalah skor antutunya.
Dengan spesifikasi seperti ini performa gaming harusnya tidak perlu diragukan lagi. Samsung S10+ juga hadir dengan teknology ultrasonic in-display fingerprint terbaru. Fitur in-display fingerprint di hp ini memang bukan yang pertama, tetapi handphone ini adalah yang pertama mengadopsi in-display fingerprint dengan sensor ultrasonic.
Sensor ultrasonic akan merekam sidik jari secara 3D sehingga lebih susah untuk dijebol daripada sensor optical in-display fingerprint seperti pada Handphone One Plus 6T atau Huawei Mate 20 Pro. Kecepatan unlock dengan menggunakan fingerprint ini bisa dibilang cepat walaupun tidak lebih cepat dari sensor fingerprint fisik seperti pada seri-seri sebelumnya. Kekurangannya tentu saja posisi fingerprint yang tidak bisa dilihat secara kasat mata dalam posisi layar off.
Fitur tambahan lainnya yang ada pada S10+ adalah reverse wireless charging yang bisa ngecas handphone lain secara wireless. Fitur ini bisa jadi ujung-ujungnya juga jarang bahkan tidak pernah juga digunakan karena Watt nya masih sangat kecil dan kalau digunakan untuk ngecas hp itu bisa sangat lama. Akan tetapi fitur ini bisa jadi berguna digunakan untuk ngecas earphone wireless atau smartwatch.
Kualitas Kamera – Samsung Galaxy S10 Plus
Kamera di Samsung Galaxy S10+ memiliki spesifikasi yang tidak jauh berbeda dengan Note 9 dengan dual aperture 12 MP, f/1.5-2.4 OIS untuk kamera utama dan yang telephotonya 12 MP, f/2.4, 52mm dengan OIS dan 2x optical zoom, hanya saja di Samsung Galaxy S10+ tambahkan sebuah kamera wide 16 MP, f/2.2, 12mm yang cukup menarik perhatian untuk hasilnya. walaupun lensa wide ini tidak hadir dengan OIS tapi lensa ini dapat menghasilkan foto yang sangat menarik dengan perspektif berbeda dari biasanya. Kamera dengan lensa wide ini juga sangat berguna untuk foto-foto di ruangan dengan ukuran terbatas ataupun foto outdoor biasa dengan pandangan yang lebih luas dan berbeda. Untuk cek hasil foto dan video dari tiga kamera belakang di Samsung Galaxy S10+ di berbagai kondisi kalian bisa langsung tonton video youtube di bagian awal artikel ini.
Ada beberapa fitur tambahan di kamera Samsung Galaxy S10+. Yang pertama ada smart composition yang akan memberitahukan posisi yang ideal untuk mengambil foto berdasarkan data-data fotografi yang sudah di kompilasi Samsung dari berbagai teknik fotografi.
Selanjutnya ada juga Live Focus yang bisa digunakan untuk mengambil gambar dengan 4 jenis background blur. Ada model blur, spin, zoom, dan color point. 4 tipe background blur ini juga bisa diganti-ganti kemudian setelah foto sudah diambil. Untuk perekaman video, ada fitur supersteady yang belum ada di handphone flagship Samsung sebelumnya. Ketika menggunakan mode ini, kamera akan di lock ke kamera utama dengan resolusi Full HD. untuk kamera 4k belum support fitur super steady.
Sayangnya di Samsung Galaxy S10+ tidak ada pengaturan manual untuk night mode untuk foto low-light di malam hari. Fitur ini hanya akan otomatis aktif saat camera mendeteksi scene yang sangat gelap dan kalau ada cahaya sedikit saja, fitur ini langsung tidak aktif. Mudah-mudahan di update selanjutnya ada pilihan supaya fitur ini bisa diaktifkan secara manual. Settingan Bright night ini secara default dalam posisi aktif di setting scene optimizer. Untuk fitur lain seperti slow-motion dan super slow-mo masih sama seperti di flagship pendahulunya, Samsung Galaxy Note 9. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentu saja kondisi cahaya harus cukup untuk mode slow motion dan super slow-mo. Cek hasil video slow-motion dan super slow-mo dari Samsung Galaxy S10+ di video di awal artikel.
Berbeda dengan S10e dan S10, khusus untuk kamera depan Samsung S10+ hadir dengan dua camera depan. Kamera utamanya 10 MP dengan F/1.9 26mm yang sudah dual pixel phase detection auto focus, dan 8 MP F/2.2 22mm untuk depth sensor. Contoh video dan foto menggunakan kamera depan dari Samsung Galaxy S10+ bisa dicek di video di bagian awal artikel ini.
Bixby & One UI – Samsung Galaxy S10 Plus
User interface terbaru samsung yg diberi nama one UI di hp ini juga hadir nyaris tanpa kekurangan. Hanya ada beberapa hal yang sedikit mengganggu ketika menggunakan hp ini dengan satu tangan, seperti notifikasi paling atas yang sedikit susah dijangkau dengan satu tangan. dan kalau di slide ke bawah malah semua notifikasinya akan terbenam. Untuk memudahkan hal ini, kalian bisa tinggal menambahkan saja control brightness dan juga smarttinghs panel control di bagian atas supaya notifikasi bisa lebih di push ke bawah.
Hal kecil lainnya yang sedikit menjadi perhatian saat menggunakan hp dengan satu tangan adalah tombol back yang susah dijangkau. Solusinya bisa menggunakan aplikasi fluid NG yang membuat kalian bisa back hanya dengan swipe di samping layarnya saja baik di sebelah kiri maupun kanan. tingkat sensitivitas bisa disesuaikan sesuai penggunaan dan posisinya juga bisa diatur supaya tidak tertimpa dengan edge panel bawaan Samsung Galaxy S10+.
Untuk penggunaan saya pribadi, ini adalah fitur yang otomatis saya aktifkan saat menggunakan Samsung Galaxy S10+. Mengaktifkan battery percentage, nampakkan seluruh notifikasi dan bukan hanya 3 saja. slide down untuk menampilkan notification bar (setting > display > homescreen > quick open notification panel) dan yang terakhir nightmode schedule berdasarkan waktu sunset dan sunrise. kalau kalian hanya ingin mode dark mode di malam hari saja.
Tombol Bixby di Samsung Galaxy S10+ akhirnya bisa diganti untuk membuka aplikasi lain untuk single press atau double press. Akan tetapi, salah satunya tetap harus memakai bixby dan juga tidak bisa diganti dengan voice assistant lain seperti Google Assistant.
Bixby Routine juga menjadi fitur yang sangat berguna dalam menggunakan handphone ini sebagai daily driver. Kamu bisa setting Bixby routine untuk auto rotate ketika membuka youtube, AOD otomatis aktif terus dengan mode landscape saat handphone dicas. dan juga otomatis hidupkan spotify ketika handphone connect ke nama bluetooth tertentu. atau aktifkan Wi-Fi saat berada di posisi tertentu. Semua hal ini bisa kalian sesuaikan dengan rutinitas kalian dan akan sangat membantu untuk mempercepat rutinitas yang kalian lakukan berulang-ulang setiap harinya.
Samsung Galaxy S10+
-
95%
-
87%
-
92%
-
88%
-
90%
Summary
Walau banyak fitur baru dan upgrade display yang signifikan. Samsung Galaxy S10+ nampak masih memilih bermain aman di fitur-fitur yang masih sama dengan handphone flagship seri sebelumnya. Walau demikian, HP ini tetap menjadi device yang mengawali awal tahun 2019 dengan standar yang tinggi untuk dilompati oleh HP-HP pesaingnya.